Akal adalah unsur penting manusia
Nabi Saw bersabda: Setiap amal itu memiliki penyangga dan penyangga amal seseorang itu adalah akalnya
Keutamaan akal
Akal adalah unsur yang penting dan paling awal diciptakan dari semua ciptaannya. Imam al Shadiq berkata : sesungguhnya Allah ‘Azza wa jalla menciptakan akal (al – aql) yang merupakan ciptaanNya yang paling awal. Didalam diri, akal sesuai fungsinya dibanding unsur lainnya menjadi karunia Allah kepada Manusia yang sangat penting.
Melalui akal inilah manusia dapat dibedakan dengan makhluk lainnya seperti malaikat dan hewan. malaikat adalah makhluk Allah yg paling mulia,makhluk yg sangat taat, dia hanya memiliki akal,karena itu dia tidak pernah berbuat kesalahan,kerena nafsu nya tidak ada.
Binatang adalah makhluk yg hanya mementingkan kepentingan perut (jasad) saja, apabila nafsu birahinya muncul maka tanpa melihat sikon bahkan jika dia berada di depan orang banyak dia tak akan segan2 melampiaskannya,, karena dia hanya memiliki nafsu,tidak dg akal
Sementara itu manusia,, makhluk yg satu ini lengkap, akal dan nafsu dia miliki, apabila akal menang dr hawa nafsu maka dia akan lebih mulia dari pada malaikat, tetapi apabila nafsu menang dari akal maka dia akan lebih rendah dr pada binatang.
Fungsi akal
Akal memiliki paling tidak memiliki 2 fungsi yaitu :
- Pertama sebagai messenger pembawa pesan dari Hati berisi ilmu dan petunjuk Allah SWT. Fungsi ini yang dibawa akal ini akan menjadikan Hati terlihat bersinar (Nurul Qulub).
- Kedua, sebagai pendorong / pengendali bagi nafsu-nafsunya untuk melahirkan perbuatan amal-amal soleh. Dengan demikian Hati Iman berkorelasi dengan akal yang sehat dalam melahirkan amal sholeh.
Fungsi pertama sudah sangat jelas, sementara fungsi kedua adalah erat kaitannya dalam seseorang mencetak amal shaleh sebagai perintah agama. Itulah rahasianya mengapa ibadah hanya diperuntukkan bagi orang berakal dan orang dalam keadaan mabuk tertolak ibadahnya.
Nabi Saw bersabda ” Agama adalah berdasarkan akal dan agama tidak diberikan kepada orang yang tidak berakal”
Dengan akal juga diri jadi mudah memahami dan selalu ada keinginan kuat untuk terus mempelajari ilmu Allah. Dan Allah membedakan hamba satu dengan lainnya atau derajat di sisiNya didasarkan kepada faktor penguasaan ilmu itu.
Firman Allah : Samakah orang yang mengetahui dan tidak mengetahui? Hanya orang yang berakal yang bisa menerima pelajaran (Azzumar 39:9).
Menurut Ali Bin Abi Talib Ra : kekayaan yang sebenarnya adalah terkarunianya diri akan akal, sedangkan kepapaan yang sebenarnya adalah rusaknya akal.
Umar bin Khatab Ra menyampaikan bahwa: Kemuliaan harga diri seseorang ada pada akalnya, keluhuran derajatnya ada pada agamanya dan kedudukan seseorang terhormat atau tidaknya terletak pada akhlaqnya.
Wallahu a’lam