Dari seorang salaf bercerita: Pada suatu hari aku membeli kambing bakar diwarung, tiba-tiba datanglah pengemis, maka akupun mengajaknya makan bersama. Dia mengambil daging, lalu mengunyahnya, namun kemudian memuntahkannya.
Pengemis pergi dan berkata kepadaku :” Sesuatu telah terlihat olehku, sehingga membuatku tidak berselera untuk makan. Aku kemudian mengajaknya untuk mencoba terus makan. Pengemis kemudian berkata: Aku ini pengemis, tidak makanpun tidak apa-apa, kalau mau makan silahkan teruskan”.
Akupun menjadi kehilangan selera makan. aku bergumam:” Mungkin lebih baik saya tanyakan saja pada penjualnya darimana asal kambing itu?.”. Aku bertanya pada penjual, mulanya tidak mengakui, kemudia aku desak dan akhirnya mengakui kalau kambing itu adalah bangkai dia terpaksa menjualnya untuk mendapatkan uang.
Setelah kejadian itu aku kembali bertemu pengemis itu dan menanyakan kepadanya kenapa dia tidak mau makan kambing itu, padahal saya sudah tahu kalau itu daging bangkai. Pengemis menjawab: “Demi Allah saya sudah bertahun-tahun tidak memiliki selera makan, namun ketika kamu mengundangku, timbul seleraku, namun kemudian aku mengetahui kalau makanan itu ada penyakitnya, sehingga aku tidak memakannya”.
Dari situ aku menyadari kalau penjagaan Allah sealu ada bagi hamba-hambanya yang taat.
Wallahu a’lam