Ini adalah ungkapan dari Sheikh Nawawi al Bantani mengenai tanda orang berilmu dan tiada berilmu. Ungkapan ini mirip dengan petuah dari minang dalam merantau yang menyatakan dimanapun bumi di pijak disitu langit dijunjung atau pandai-pandailah membawa diri dimanapun diri berada.
Ungkapan ini penting bahwa Islam itu adalah biasa, bergerak dan dinamis, mudah, tidak sulit dan tidak keras, logis, apa adanya, tidak asing (aneh), membawa kesejukan, berkorelasi positif dengan lingkungan, apalagi disebut ekslusif terhadap golongan yang lain.
Sheikh Nawawi al Bantani menyatakan bahwa orang berilmu dan tiada berilmu dapat ditandai dalam 2 hal yaitu:
- Orang berilmu tidak akan merasa asing dimanapun ia berada
- Orang yang tiada berilmu akan merasa asing dimanapun ia berada
Lebih lanjut beliau menjelaskan: Ungkapan ini artinya bahwa orang yang mempunyai ilmu lalu mengamalkannya akan didudukkan Allah pada tingkat mulia dan dihargai manusia dimanapun ia berada. Dimanapun ia berada dia akan merasa di negerinya sendiri sekalipun ia seorang pendatang. Sementara orang yang tiada berilmu akan mengalami hal sebaliknya.
Wallahu a’lam