Memang sudah kodratnya kalau manusia itu suka sekali membanding-bandingkan dengan orang lain. Orang Zalim yang tiada shalat dan menjalankan perintah agama terlihat hidupnya enak, sementara orang beriman malah sebaliknya.
Hal ini bila tidak disadari penuh dapat mengundang diri untuk mempertanyakan keadilan Tuhan dan menanyakan mengapa hal ini dapat terjadi. Dalam hal ini apakah orang zalim itu luput dari perhatianNya dan apakah memang tidak ada sangsinya sama sekali buat mereka berbuat demikian?.
Melihat kenyataan demikian baiknya diri meyakini bahwa ada ilmu Allah dibalik penciptaan orang zalim dilingkungan kita. Itu dapat menjadi cermin yang wujudnya syukur bahwa diri tidak ikutan berbuat zalim atau sebagai cobaan yang menjadikan diri goyah dan lantas mengendurkan semangat ibadah hinga berkata: buat apa beribadah?.
Bila begitu janganlah, justru itu menjadi tantangannya. Walau kondisi diri tidak sebaik mereka, yakinlah Allah telah menyelamatkan diri tidak diserupakan dengan mereka dan masih memberi kekuatan diri untuk terus beribadah kepadaNya.
Perhatikan secara jelas dan seksama orang zalim itu, tentu bukan dengan pandangan kedengkian karena kelebihan materi mereka, apakah sejujurnya mereka bahagia dan tenang dengan harta yang didapatnya itu, lantas bagaimana kehidupan keluarganya. perhatikanlah itu lamat-lamat.
Ternyata ketenangan dan kebahagian hanya muncul dipermukaan, namun didalamnya hati mereka sudah tentu gersang. Manifestasinya terlihat dengan tiada henti mereka mengejar kedudukan, kekayaan dan kelezatan hidup. Apa yang sudah didapat walau melimpah, masih terus dianggap kurang.
Beda dengan orang yang dikarunia iman, walau yang diberikan Allah bukan melulu perkara materi, namun itu sudah menenangkan dan menentramkan hati karena diterimanya dengan rasa syukur atas apa yang didapatnya.
Dengan demikian tidak perlu kuatir dengan orang zalim yang malah mendapatkan apa apa yang mereka inginkan di dunia. Dalam istilah jawa mereka di “lulu” artinya mereka sudah dibiarkan Allah, sementara orang beriman sebaliknya sedikit saja dapat rezeki sudah diingatkan.
Bila dipahami sebenarnya itu wujud perhatian dan kasih sayang Allah kepada yang beriman, kuatir hambaNya lupa dengan rezeki itu. Surat Ibrahim : 42, menjelaskan perihal alasan Allah hanyalah menunda kepada orang zalim itu (1)
Dalam beberapa kenyataan, orang-orang zalim suka melupakan segala apa yang diperbuatnya. Tidak berarti hal tersebut dilupakan oleh Allah. (2) Allah tidak akan pernah melupakannya. Sekalipun perbuatan itu kecil dan halus, Allah pasti mengetahui atas segala sesuatu yang terjadi baik dilangit maupun dibumi.
Jika tiba waktunya yang dijanjikan Allah maka segala harta kekayaannya tidak dapat dijadikan penebus untuk membebaskan dirinya dari siksanya yang pedih yang telah disiapkan Allah.
Dalam Islam gambaran orang zalim seperti ini dikenal dengan Istidraj sebagai kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab baginya apakah dia bertobat atau semakin jauh.
Sederhananya adalah, jika kita dapati seseorang yang kualitas ibadahnya tidak baik, tidak ikhlash, suka bermaksiat, baik kepada Allah dan manusia, lalu rezeki baginya Allah berikan melimpah ruah, kesenangan hidup begitu mudah didapatkan, tidak pernah sakit dan celaka, panjang umur, bahkan Allah berikan ketahanan dan kekuatan tubuhnya. Maka, hati-hatilah bisa jadi ini adalah istidraj baginya, bukan karamah, dan secara berangsur Allah menariknya dalam kebinasaan.
Dengan demikian tidaklah usah irilah dengan mereka karena Allah hanya menangguhkan mereka sampai akhirnya mata mereka terbelalak mendapatkan siksaNya kelak.
Wallahu ‘alam bis showab
- Firman Allah: Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, (Ibrahim :42)
- Firman Allah : Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan. (Al Anam : 120)
I think that is one of the such a lot important information for me.
And i am glad studying your article. However should statement on some general issues,
The website taste is ideal, the articles is really
great : D. Excellent process, cheers
This is very attention-grabbing, You are an overly skilled blogger.
I have joined your rss feed and stay up for in search of extra of your
magnificent post. Also, I’ve shared your web site in my social networks
You are so interesting! I don’t think I’ve truly read anything like this
before. So nice to discover someone with some original thoughts on this
subject matter. Really.. thank you for starting this up. This web site is something
that’s needed on the internet, someone with a bit of
originality!
Alhamdulilah…thank may Allah bless you always
I visit everyday a few websites and sites to read content, however this website presents feature based writing.
If some one desires to be updated with most recent
technologies then he must be pay a quick visit this web page and be up to date everyday.
Hi there, its pleasant post concerning media print, we all be aware of media is a fantastic source of facts.
This page certainly has all the information I needed about this subject and didn’t know who
to ask.
Thanks for a marvelous posting! I certainly enjoyed reading it, you might be a great
author. I will remember to bookmark your blog and will often come back from now on. I want to encourage continue your great writing, have a nice weekend!
thanks for your support
Alhamdulillah. Terima kasih atas perkongsiannya.