Muslim kok prilakunya seenaknya?
Kenyataan yang ada, susah menemui Muslim yang tertib dan disiplin. Yang ada seorang muslim paling banyak tidak menghargai waktu padahal berlindung pada kalimat Insya Allah yang sering diucapkannya. Dalam berkendara juga acap semaunya memarkir kendaraan kalau jumatan dengan dalih beribadah
Belum lagi dalam menentukan pendapat acap memaksakan kehendak dengan demo jalanan padahal ada ajaran untuk utamakan musyawarah dan istikharah, belum lagi dengan atribut jorok padahal agama mengajarkan sangat akan kebersihan. Itulah beberapa hal yang tertangkap dari seorang Muslim, padahal itu tidaklah benar semuanya, namun itulah yang muncul di permukaan dan menjadi kenyataan yang ada
Secara mudahnya saya juga selalu diingatkan bahwa tertib dan disiplin adalah wujud untuk hidup sesuai aturan tidak seenaknya sendiri harus mengetahui aturan main yang ada. Orang tua selalu mengingatkan “Kalau mau enak ya jangan seenaknya”
Ibadah selalu ajarkan Tertib dan disiplin
Bila melihat dalam praktek Ibadah semua berjalan tertib, namun kenapa ya praktek ibadah yang dilakukan seorang muslim untuk tertib dan disiplin tidak serta merta tercermin dalam kesehariannya. Sehingga prilaku Muslim saat ini kok makin jauh dari praktek ibadah yang dilakukan seorang muslim.
Ada korelasi yang jelas bahwa tertibnya ibadah itu, bila dilakukan dengan baik dapat membantu seseorang untuk tertib dalam kehidupan dan urusannya. Dengan kata lain, hikmahnya tertib dalam ibadah akan tercermin pula bagi seorang muslim yang akan selalu tertib dalam urusannya.
Coba perhatikan dalam ibadah shalat semua ada waktunya begitupula puasa dalam kaitan tertib waktu. Lalu tertib tempat ada tempat yang baik yakni mesjid dan tidak baik dimana harus berhati hati yang disebutkan pasar.
Begitupula terhadap objek misalnya objek hidup seperti manusia bagaimana tuntunan luas Nabi Saw dalam bermuamalah. Dalam hal ini lahirlah pelajaran akhlaq sopan santun, tawadhu dan saling menghormati sesama sehingga seorang mukmin pasti disukai sesama.
Begitupula dengan objek mati, seorang muslim akan diliputi kehati hatian menggunakannnya hanya sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah bukan menjadikannya sebagai tujuan.
Lalu masalahnya dimana seorang muslim menjadi tidak tertib dan disiplin? Sudah tentu dapat mengambil kesimpulan kalau ibadahnya belum total masih menunda2 waktu melaksanakannya sehingga terbawa kepada kesehariannya. Dengan ibadah yang baik sudah pasti akan tercermin dengan prilaku tertib dan disiplin yang mumpuni dari seorang muslim.
Tuntunan hidup Nabi Saw
Rasulullah Saw adalah adalah contoh manusia yang paling tertib sehingga selalu lancar semua urusannya.Tuntunan hidup seorang mukmin sebagaimana diajarkan Rasulullah Saw telah sedemikian lengkap dan detail seperti:
- dikala makan agar tidak boleh terlalu kenyang harus disisakan sebagian untuk makanan, air dan udara, tidak berlebihan,
- makan menggunakan tiga jari tidak semua jari agar tidak terkesan rakus,
- adab memakai sepatu yang mendahului yang kanan dari yang kiri,
- adab dan posisi tidur yang baik,
semuanya telah diajarkan Nabi Saw agar umatnya dapat tertib dalam hidup.
Tertib juga telah diajarkan Allah melalui tertibnya alam, yakni teraturnya siang malam, teraturnya benda langit pada garis edarnya, teraturnya musim berganti dan sebagainya. Namun demikian, Sebagai seorang mukmin disamping mematuhi tertibnya sesuatu Itu sebagai ketetapan atau sunatullah maka wajib pula dalam beramal mengetahui bagaimana ilmuNya, hukumNya danyang lebih penting. semuanya diletakkan diatas ridhoNya sebagai wujud kemutlakan Qudrat dan Iradat (kekuasaan dan kehendak ) Allah.
Wallahu a’lam