Ini kisah yang mencoba mengajarkan untuk tidak perlu kuatir terhadap suatu hal kedepan. Jalani saja dan nikmati saja apa yang terjadi.
Sering banget kita dengar kata kata begini “hidup itu jalani saja gak guna kuatir dan cemas segala, lagipula ada Allah yang maha kuat dan maha menjaga”. Konsepnya demikian mudah ya kalau diucapkan. Karena prakteknya tetap saja cemas dan kuatir lekat terus di hati.
Terkait dengan itu baiklah coba ikuti kisah ini semoga dapat ditarik pelajarannya.
Ada suatu kisah dinana ada 2 wisatawan yang naik suatu objek pegunungan yang indah. Puas menikmati pemandangan dan tak terasa sore menjelang dan tiba untuk dijemput. Datanglah minibus menjemput mereka, sayangnya minibus ini tidak meyakinkan keadaannya dari segi bentuk dan mesinnya yang dikategorikan usang.
2 wistawan ini punya pandangan berbeda soal itu. Wisatawan 1 menggerutu dan marah marah karena dijemput dengan mobil demikian, cemas kalau kalau mobil itu mogok dan tidak mampu mengantar ke tujuan. Sementara wisatawan 2 tenang tenang saja, bergegas naik dan mengambil duduk berdampingan dengan wisatawan 1.
Tidak ada habisnya wisatawan 1 menggerutu dan cemas berkepanjangan kuatir terjadi apa2 dengan mobilnya. Mobil memang bergerak pelan dan suara mesin menderu kala menanjak seakan mau mogok melintasi jalan yang memang berbukit.
Berbeda halnya dengan wisatawan 2, dia malah asik mengabadikan terus momen pemandangan bukit dengan hpnya dan kebetulan mobilnya memang tidak bisa dipacu cepat sehingga dia menikmati betul.
Memang setelah berapa lama tibalah minibus ini di tujuan dan supir nampaknya paham betul dengan kondisi mobilnya yang terbatas itu untuk kemudian dengan aman mengemudikan itu hingga sampai tujuan.
Wisatawan 1 heran dengan sikap wisatawan 2 yang tenang2 saja selama perjalanan itu lalu bertanyalah iya : ” kawan mengapa kok anda busa tenang tenang saja mendapati mobil jelek yang demikian?.
Jawabnya tenangApa yang perlu dicemaskan. Seandainya ada masalah, pasti ada jalan keluarnya. Aku suka dengan perjalanan tadi. Bukankah pemandangannya indah sekali?” kata pelancong 2.
Apa yang bisa diambil dari kisah itu. Kehidupan juga laksana perjalanan. Kekuatiran tidak akan menambah sejengkal pun panjang usia kita.” Banyak orang hidup dalam kekuatiran dan cemas mengenai apa yang belum terjadi. Orang sering takut dan tidak tahu apa yang ia takuti. Akhirnya, orang yang seperti ini tidak akan menikmati kehidupan. Kebahagiaan hidup hanya menjadi milik orang-orang yang mampu menikmatinya dengan penuh syukur.
Wallahu a’lam
One Comment Add yours