Biografi

Assalamualaikum Wr. Wb

diri 3 (4)

Penulis yang bernama Mahendra bin Za (Zainal Abidin) lahir di Curup, kota kecil dan sejuk di Bengkulu,  dari orang tua berdarah minang, tepatnya di Banuhampu, Bukitinggi, Sumatera Barat.  Ayah seorang pendidik, wiraswasta dan wartawan.  Kakek  dan nenek banyak berkecimpung sebagai pedagang, pendidik, ulama dan aktif di politik.  Seperti orang minang lainnya, orag tua banyak merantau dan suka berpindah dari satu kota kekota lainnya.

Pendidikan penulis relatif lancar dari SD, SMP dan SMA semuanya di Kota Jakarta, lalu ke UGM Yogyakarta dan berkesempatan mengambil Master di Northeastern Illinois University (NEIU), Chicago.  Awal karir dimulai dari Kementerian perdagangan sejak 1989, bergabung pada Kementerian Luar Negeri tahun 1992 hingga kini dan menjadi diplomat sebagaimana dicita2kan sejak kecil. Selama bertugas di Kemlu, penulis sudah ditempatkan di Amerika Serikat, Tunisia, Timor-Leste,  Bosnia Herzegovina dan saat ini Saudi Arabia. Dalam penempatan ini penulis mendapatkan banyak kesempatan berinteraksi dengan berbagai bangsa dan karakter yang dimilikinya.

Pengetahuan agama banyak diperoleh dari masa kecil, sejak kepergian ibunda pada umur 5 tahun, beberapa pendidik / guru membantu dalam penulis mendalami pengetahuan agama.  Begitu juga saat kuliah bermula dari menjadi pengurus masjid dan organisasi Islam telah menempatkan penulis selalu bergaul dengan orang yang baik dan berkesempatan berkunjung ke beberapa pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selama kuliah di UGM, tepatnya sejak tahun 1988, penulis akhirnya bertemu dengan Kyai ilmu Hikmah yang berasal dari Madura, bernama KH Achyari, pengasuh pesantren Barokah Malang, Jawa Timur  dan Pembina Mental TNI Angkatan Laut. Penulis tidak menjadi santri dalam hal menetap namun hanya berkunjung. Beliau banyak memberikan ilmu hikmah dan kajian praktis yang langsung didapat dari perbuatan yang dicontohkan beliau dalam perjalanan penulis bersama Beliau.

Disamping itu penulis dibimbing untuk mengenal banyak kitab klasik untuk memperkuat aqidah dan pengetahuan agama Islam secara lebih mendalam seperti kitab Rahasia Al Quran (Imam Qurthubi), Kumpulan hadist Bukhari-Muslim, Hadist Qudsi, Hadist 40 arbain Imam Nawawi. 40 hadist usfuriyah, Mauidzatul mukminin (ihya Ulumuddin), Al Hikam, Nashaihul Ibad, Irsyadul Ibad, Duratun Nasihin, Riyadhus shalihin, Tanbihul Gahafilin, Al Lulu wal Marjan, Tanwirul Qulub, Maghfirotul Qulub, Futuhul Ghaib, Qishasul anbiya, dan beberapa buku tasawuf dan makrifat.

Namun demikian penulis bertemu beliau relatif tidak terlalu lama, karena beliau telah wafat  pada umur yang relatif muda 51 tahun di tahun 1995, karena penyakit yang dideritanya.

Dari apa yang diperoleh penulis selama ini, penulis terpanggil untuk membagikan hal ini melalui blog perkara hati ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.