eorang ketua rombongan jemaah haji merasa senang, karena diberi kekuatan untuk berjalan lebih cepat melebihi jemaah lainnya. Banyak jemaah yang kagum padanya dan kekaguman itu terdengar oleh istrinya.
Tag: haji
Kisah haji 10 : orang tua renta yang dimampukan Allah
eberapa kali seorang ustadz membawa jemaah tua renta yang ketika latihan manasik haji sudah tidak bisa jalan. Mereka digandeng oleh anaknya atau oleh jamaah lain.
Kisah haji 9 : kemudahan badal umrah untuk Ibu
eperti yang diceritakan pada kisah haji sebelumnya, setelah mendapatkan pondok, kami secara rutin bolak balik ke mesjidil Haram untuk melaksanakan shalat fardhu .
Kisah haji 8 : menolak sahabat sendiri
Sebagai diplomat pada kementerian luar negeri RI, kami memiliki kesempatan yang lebih baik berupa kemudahan untuk melaksanakan haji dengan lebih mudah dan tidak perlu mengantri tahunan seperti di tanah air.
Kisah haji 7 : Kesombongan seorang diplomat
Saya mendapat cerita ini dari seseorang rekan kerja sesama diplomat di suatu negara, ceritanya adalah sebagai berikut :
Kisah haji 6 : Rame rame pun masih tersesat
Ini kisah haji karena asal bicara seseorang yang menjadikan semua tersesat sebagai berikut :
Kisah Haji 5 : Kyai yang dihukum tidak ingat jalan pulang
aji itu laksana akhirat kecil dimana seseorang yang melakukan dosa akan langsung mendapat balasannya. Bila seseorang tiba dari Haji saya sangat senang mendapat oleh oleh cerita mengenai kejadian yang dialaminya, karena disitu terdapat pelajaran dan sebagai cerminan adanya kekurangan diri yang inshaallah dapat segera diperbaiiki sepulangnya orang itu dari haji.
6 amalan utama di bulan Ramadan
Kalau ditanya hampir semua tahu amalan utama di bulan Ramadan. Namun ada baiknya diuraikan kembali amalan utama itu agar dapat kembali mengingatkan kita untuk dapat mencapai kemenangan diakhir bulan tersebut.
Kisah tobat 3 : tobat sejati seorang pemuda
Imam Malik Ra meriwayatkan kisah seorang pemuda yang membuat dirinya kagum kala dirinya berhaji.
Kisah ketaatan dan ketegaran Siti Hajar
Firman Allah : Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber’umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (Al Baqarah : 158)