heikh abdul Qadir jailani dalam Fath Ar-Rabbani mengingatkan agar seseorang yang mengklaim dirinya sebagai muslim yang rajin dengan ritual ibadah mampu menyadari bahwa hal itu tidaklah cukup menjadikannya dekat di mata Allah. Sebaliknya orang yang awam yang tampilan dan prilakunya sederhana justru Allah selalu berada di sisiNya dan memberikan keberkahan kepadanya.
Ini adalah rahasia Allah dan diri harus punya kehati hatian apakan setiap amal dan perbuatan kita mendapat redho dari Allah. Dengan kata lain kecintaan kita dalam mengikuti perintah Allah itu juga mendapatkan respon adanya cinta Allah kepada kita, jadi bersifat timbal balik tidak bertepuk sebelah tangan.
Syeik abdul Qadir Jailani mengatakan : syarat cinta adalah engkau mempunyai keinginan bersama dengan dzat yang kau cintai. Lalu engkau tidak berpaling dari Nya, baik karena dunia, akhirat ataupun makhluk. Kecintaan kepada Allah bukanlah sesuatu yang ringan sehingga bisa diklaim dengan mudah oleh setiap orang.
Faktanya banyak orang yang mengklaim cintanya kepada Allah, tetapi justru jauh dari Nya? begitu juga banyak orang yang tidak mengklaim cinta kepada Allah, tetapi justru ada disisiNya?
Maka, janganlah meremehkan seorang muslimpun, sebab sebagai rahasia Allah tersebar pada mereka. Bersikaplah tawadhu dan jangan bersikap takabur atas hamba-hamba Allah.
Karena itu sadarilah kelalaianmu dalam memandang sesama, sebab engkau tidak lain kecuali berada dalam kelalaian yang sangat parah. Seolah olah shirat benar benar telah terperikan dan tergambarkan pada dirimu dan seolah olah engkau telah melihat tempatmu di durga. Ini sebuah keterpadayaan yang sangat luar biasa.
Senada dengan itu, ingatlah akan ucapan ucapan Gusdur : Bila Allah sudah mudahkan kamu berbuat baik janganlah merendahkan orang lain yang belum mampu berbuat baik.
Wallahu a’lam